BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manusia
sebagai makhluk Tuhan yang dikaruniai kemampuan berfikir, berbahasa, berakal
dan lain-lain akan selalu berusaha mempertahankan eksistensi dan kelangsungan
hidupnya. Untuk itu manusia harus hidup berkelompok (homosocius) dan melengkapi
dirinya dengan alat sebagai alat pendorong serta menghuni wilayah tertentu dan
menguasai segala isinya.
Untuk
menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa demi negara diperlukan suatu konsepsi
pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara serasi dalam
semua aspek kehidupan Nasional secara utuh menyeluruh berdasarkan pada filsafat
bangsa dan wawasan Nasionalnya.
Keberhasilan
Pembangunan Nasional akan meningkatkan Ketahanan Nasional dan sebaliknya
Ketahanan Nasional yang tangguh akan mendorong Pembangunan Nasional dalam
segala aspek kehidupan Nasional guna mencapai tujuan Nasional.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa yang dimaksud Ketahanan Nasional Panca Gatra (khususnya
dalam gatra politik)?
2. Bagaimana Pembinaan Ketahanan Nasional (khususnya dalam
gatra politik) ?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Menggali
informasi tentang ketahanan nasional di tinjau dari PANCAGATRA (GATRA POLITIK)
2. Untuk mengetahui bagaimana pembinaan ketahanan nasional
(khususnya gatra politik).
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PANCAGATRA
1.
Ketahanan
Nasional Panca GATRA
Aspek
sosial panca GATRA pada dasarnya berlandaskan hubungan manusia dengan Tuhan.
Hubungan manusia dengan sesama, alam sekitarnya, maupun manusia dengan dirinya sendiri
dalam bentuk kebutuhannya. Dengan dasar hubungan tersebut dapat dikelompokkan
menjadi lima bidang ataupun lima aspek kehidupan Nasional yang disingkat
Ipoleksosbud Hankam. Lima aspek kehidupan Nasional akan diuraikan konsep dasar
dalam rangka mengembangkan kekuatan Nasional dalam menghadapi segala tantangan,
ancaman, hambatan dan gangguan.
Pancagatra
mencakup :
1)
Gatra
ideologi
2)
Gatra
politik
3)
Gatra
ekonomi
4)
Gatra
sosial budaya, dan
5)
Gatra
hankam.
Namun kami hanya akan membahas gatra
politik.
2.
Ketahanan
Nasional
dalam Bidang
Politik
·
Politik
Politik
adalah bermacam – macam kegiatan dalam suatu sistem politik (negara) yang
menyangkut proses menentukan tujuan – tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan – tujuan itu. Untuk melaksanakan
tujuan – tujuan itu perlu ditentukan kebijaksanaan umum yang menyangkut
pengaturan dan pembagian atau alokasi dari sumber – sumber yang ada.
Untuk melaksanakan kebijaksanaan – kebijaksanaan itu,
perlu dimiliki kekuasaan dan kewenangan yang akan dipakai baik untuk membina
kerja sama maupun untuk menyelesaikan konflik yang mungkin timbul dalam proses
tersebut. Politik mengandung beberapa aspek yaitu negara, kekuasaan,
pengambilan keputusan, kebijaksanaan, dan pembagian atau alokasi. Politik
selalu dihubungkan dengan masalah negara karena kekuasaan di dalamnya berpusat
pada pemerintahan. Pemerintah akan menentukan sistem politik yang tepat untuk
dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan Nasionalnya. Maka itu kehidupan
politik dapat dibagi menjadi 2 sektor yaitu :
a) Sektor
masyarakat yang berfungsi memberikan masukan (input) berupa aspirasi atau
tautan kebutuhan masyarakat.
b) Sektor
pemerintah berfungsi sebagai keluaran (output) yang berupa kebijaksanaan yang
melairkan Undang-Undang, peraturan-peraturan yang merupakan Keputusan Politik.
Tingkat
Ketahanan politik dapat diukur dari kemampuan suatu sistem politik dalam
menghadapi dan menyelesaikan lima fungsi politik yaitu :
1) Mempertahankan
pola
2) Pengaturan
dan penyelesaian ketegangan
3) Penyesuaian
keadaan
4) Pencapai
tujuan
5) Penyatuan
sistem sosial.
·
Politik Nasional
Politik
nasional adalah asas, haluan, usaha, kebijaksanaan dari negara dalam mencapai
tujuan nasional. Hakikat politik nasional adalah kebijaksanaan nasional yang
menjadi landasan serta arah bagi penyusunan konsep strategi nasional. Politik
nasional itu meliputi :
a. Politik dalam negeri. yang diarahkan kepada mengangkat,
meninggikan, dan memelihara harkat dan potensi rakyat Indonesia yang pernah
mengalami kemelaratan akibat penjajahan menuju sifat – sifat bangsa yang
terhormat dan dibanggakan.
b. Politik luar negeri yang bebas aktif. anti imperialisme
dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya, mengabdi kepada
kepentingan nasional dan amanat penderitaan rakyat serta diarahkan kepada
pembuatan solidaritas antar bangsa terutama bangsa asia – afrika.
c. Politik ekonomi yang bersifat swasembada atau swadaya
dengan tidak berarti mengisolasi diri, tetapi diarahkan kepada peningkatan
taraf hidup dan daya kreasi rakyat Indonesia sebesar – besarnya .
d. Politik pertahanan keamanan, yang bersifat defensife
aktif dan diarahkan kepada pengamanan serta perlindungan bangsa dan negara dari
segala ancaman.
3. Pengaruh Gatra Politik
Ketahanan
Nasional gatra politik adalah sebagai kondisi dinamik bangsa Indonesia yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional, dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman,
hambatan, gangguan dari dalam maupun luar, langsung maupun tidak langsung
membahayakan kehidupan politik bangsa dan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD
1945.
Adapun
pengaruh gatra politik terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara, nampak pada
situasi yang menggambarkan :
a.
Perkembangan politik dalam negeri
Indonesia, baik dalam struktur, proses, budaya maupun komunikasi politiknya.
b.
Perkembangan politik luar negeri
sebagai sarana pencapaian kepentingan nasional, poitik luar negeri sebgai
integral dari strategi nasional, kejelasan garis politik luar negeri.
c.
Kondisi nyata ketahanan politik
Indonesia. Untuk mewujudkannya diperlukan kehidupan politik bangsa yang sehat
dan dinamis, yang mengandung kemampuan memelihara stabilitas politik yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
B.
PEMBINAAN
KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan
nasional suatu bangsa dan negara akan kuat dan kokoh, jika dilakukan upaya
pembinaan/pengembangan terhadap setiap bidang (gatra) secara terencana,
terpadu, dan berkesinambungan.
Sehubungan
dengan hal ini, pembinaan ketahanan nasional menggunakan pendekatan asta gatra
(8 aspek) yang merupakan keseluruhan dari aspek-aspek kehidupan bangsa dan
negara.
Namun disini kami hanya membahas tentang gatra politik. Pembinaan terhadap asta gatra tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut :
Pembinaan
Gatra Politik
Politik adalah segala hal
yang berhubungan dengan negara/kekuasaan (polis=kota, taia=urusan).
Namun dalam arti luas,
politik di artikan dengan cara atau usaha untuk mewujudkan cita-cita atau
tujuan ideologi. Dalam pembahasan ini karena politik dikaitkan dengan ketahanan
nasional, maka yang dimaksudkan adalah ketahanan sistem politik yang diartikan
dengan : kondisi dinamik kehidupan politik suatu bangsa yang berisi keuletan
dalam menghadapi ancaman yang dapat membahayakan kelangsungan hidup politik
bangsa dan negara tersebut.
·
Ancaman gatra politik
Ancamannya terjadi jika sistem politik yang berlaku
tidak dapat melaksanakan fungsi-fungsi pokoknya yakni fungsi integrasi dan
fungsi adaptasi. Fungsi integrasi diartikan mempersatukan di antara
komponen-komponen politik yang
ada, terutama antara pemerintah dengan masyarakat.
Sedangkan fungsi adaptasi adalah menyesuaikan diri
dengan perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. Indikasi adanya ancaman
terhadap sistem politik, antara lain jika berbagai bentuk
ketidakpercayaan/ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah semakin meluas.
·
Pembinaan yang
harus dilakukan :
Kelemahan utama perkembangan sistem politik di
negara-negara berkembang termasuk di Indonesia adalah terlalu dominan dan
luasnya kekuasaan pemerintah (presiden) sehingga melahirkan berbagai bentuk
penyelewengan kekuasaan dan keuangan negara (KKN). Hal ini sesuai dengan
aksioma politik dari Lord Acton yang menyatakan : power tends to corupt and
absolute power tends to corupt absolutely.
Karena itu upaya pembinaan
yang utama terhadap gatra politik adalah bagaimana memberikan pengaturan dan
pembatasan yang tegas dan jelas terhadap wewenang dan kekuasaan presiden serta
memberdayakan pengawasan masyarakat (pers, LSM, parpol, dsb).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ketahanan nasional adalah upaya
meningkatkan pertahanan dan keamanan bangsa dan negara pendidikan
kewarganegaraan di perlukan untuk menanamkan kesadaran Hamkanas melalui
pendidikan nasional yang pada akhirnya menumbuhkan keselarasan dan
kemampuan berfikir, bersifat dan bertata
laku yang bersifat komprensif.
B.
Saran-saran
1. Kepada
mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah pendidikan kewarganegaraan bisa lebih
memperhatikan hal-hal mengenai ketahanan
nasional.
2. Kepada
dosen pengampu mata
kuliah pendidikan kewarganegaraan bisa
memberikan koreksi mengenai penyusunan makalah ini.
3. Kepada
semua pembaca untuk dapat memberikan dan membandingkan pemahaman konsep
ketahanan nasional dari sumber-sumber yang berbeda.